Joey Pelupessy, gelandang bertahan berusia 31 tahun, kini tengah mencuri perhatian publik pasca dipastikan bergabung dengan Timnas Indonesia. Keberadaannya diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam upaya tim untuk lolos ke Piala Dunia. Joey, yang sebelumnya berkostum FC Groningen, kini diharapkan menjadi tandem ideal bagi Tom Haye di lini tengah.
Meskipun karirnya terbilang penuh dinamika, termasuk beberapa kali berpindah klub dengan status bebas transfer, kemampuan teknis Joey patut diacungi jempol. Ia mencatatkan akurasi umpan sebesar 85% dan rata-rata 2,3 tekel per pertandingan, menunjukkan kemampuannya dalam bertahan. Di sisi lain, Haye, dengan akurasi umpan 88% dan 24 peluang kreasi, menjadi gelandang yang lebih ofensif. Kombinasi keduanya diyakini akan memperkuat sektor tengah Timnas.
Ada beberapa fakta menarik tentang Joey Pelupessy. Pertama, ia pernah bermain dengan status bebas transfer di beberapa klub, termasuk FC Twente dan Sheffield Wednesday. Kedua, keputusan kontroversialnya pindah dari FC Twente ke Heracles Almelo menjadi sorotan karena dianggap sebagai langkah berani yang membawanya pada pertumbuhan pesat sebagai pemain. Ketiga, meski berposisi sebagai gelandang bertahan, Joey telah mencetak 13 gol dan 11 assist dalam 421 penampilannya, menunjukkan kontribusi ofensif yang tidak biasa bagi seorang DMF.
Joey juga memiliki hubungan khusus dengan Danny Lanzat, asisten pelatih Timnas, yang dianggapnya sebagai “ayah sepak bola”. Pengalaman ini diyakini membantu Joey dalam perkembangan karirnya. Terakhir, meskipun memiliki fisik yang kuat, gaya bermainnya lebih mengutamakan timing dan positioning, terbukti dengan hanya mengoleksi 33 kartu kuning sepanjang karirnya.
Dengan kehadiran Joey Pelupessy, diharapkan Timnas Indonesia dapat meningkatkan daya saingnya di pentas internasional. Kombinasi antara pengalaman dan keterampilan di lapangan menjadi harapan baru bagi fans sepak bola Tanah Air.