Timnas Indonesia U20 gagal melanjutkan langkah di Piala Asia U20 2025 setelah tersingkir di fase grup. Dalam pertandingan kedua, Garuda Muda harus menerima kekalahan 1-3 dari Uzbekistan, setelah sebelumnya juga kalah 0-3 dari Iran. Kapten tim, Doni Tri Pamukas, menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pendukung Indonesia atas hasil mengecewakan ini, yang menegaskan bahwa mereka berkomitmen untuk tampil maksimal dalam laga terakhir melawan Yaman.
Kekalahan ini semakin mempertegas tantangan yang dihadapi Timnas Indonesia U20, yang harus mengakhiri perjuangan mereka di turnamen ini setelah hanya meraih satu poin dari dua pertandingan. Publik Vietnam pun memberikan perhatian ekstra terhadap situasi ini, termasuk menyerukan pemecatan pelatih Indra Syafri, yang dianggap bertanggung jawab atas performa buruk tim.
Di sisi positif, kehadiran para pemain diaspora, seperti J. Verdong dan Tom Hae, semakin meningkatkan kualitas skuad Garuda. Petinggi klub Inggris, Senon Maloni, mengakui bahwa kontribusi pemain naturalisasi sangat penting bagi tim nasional Indonesia, terutama setelah mereka berhasil melaju ke babak 16 besar Piala Asia 2023 dan mengalahkan Arab Saudi dalam kualifikasi Piala Dunia 2026.
Asisten pelatih Timnas Indonesia, Patrick Leet, menunjukkan optimisme bahwa tim dapat bertransformasi menjadi seperti Real Madrid, dengan mengandalkan kekuatan dan kualitas dari pemain-pemain berbakat. Ia juga menyambut baik desain jersey baru yang dikenakan oleh Timnas, yang mendapatkan pujian dari para penggemar, bahkan disamakan dengan seragam ikonik klub asal Spanyol tersebut.
Dukungan dari para suporter Indonesia diharapkan tetap mengalir, terutama menjelang pertandingan melawan Bahrain pada 25 Maret mendatang. Masyarakat berharap agar Timnas dapat bangkit dan kembali menunjukkan performa terbaiknya di pentas internasional.