Timnas Indonesia U20 mengalami kekecewaan yang mendalam setelah tersingkir lebih awal dari Piala Asia U20. Kekalahan 3-1 dari Uzbekistan menandai akhir perjalanan mereka di turnamen ini, di mana mereka sebelumnya juga kalah 0-3 dari Iran. Gawang Tim Garuda kebobolan enam gol dalam dua laga, menunjukkan kurangnya kemampuan dalam mengantisipasi serangan lawan, terutama pada bola silang.
Pelatih Indra Sjafri menghadapi kritik tajam dari media, terutama di Asia, yang menilai taktiknya tidak memadai dan tidak mampu memaksimalkan potensi pemain. Media Vietnam, Soha.vn, bahkan menyebut tim U20 Indonesia gagal total meskipun persiapan telah dilakukan secara matang. Dengan ambisi lolos ke Piala Dunia U20, tim ini justru menunjukkan performa yang mengecewakan, dan ada seruan agar PSSI mempertimbangkan untuk mengganti pelatih.
Salah satu pemain yang menarik perhatian adalah Yance Raven, yang tampak frustrasi dan emosional setelah pertandingan. Minimnya suplai bola membuatnya sulit berkontribusi secara maksimal. Hal ini menjadi sorotan, terutama di Belanda, di mana publik mulai intens memantau perkembangan Timnas Indonesia terkait program naturalisasi.
Di tengah kekecewaan, kabar baik muncul dengan adanya 12 pemain muda yang siap dinaturalisasi untuk memperkuat tim nasional. Nama-nama seperti SH Lewiis, Julian Urip, dan Kenzo Ridhal diharapkan dapat memberikan dampak positif untuk masa depan sepak bola Indonesia. PSSI diharapkan dapat melakukan evaluasi mendalam dan memperbaiki sistem pembinaan agar tidak ada lagi kesenjangan dalam kualitas pemain.
Dengan semakin banyaknya talenta yang muncul, diharapkan Timnas Indonesia dapat membangun kolam pemain yang lebih luas untuk bersaing di level Asia. Namun, perhatian pada liga domestik dan pengembangan pemain juga harus menjadi fokus utama agar ke depannya, Timnas Indonesia bisa mencapai prestasi yang lebih baik.